Seketika kisah kau dan aku berakhir begitu saja. Ya, tak ada lagi kita. Kini yang ada adalah KAU dan AKU. Memang, belum sempat ada kata terucap bahwa kau dan aku memiliki ikatan. Kita hanya bersahabat. Atau mungkin malah hanya sekedar teman di matamu.
Kita memang sempat bersama. Akan tetapi,, kebersamaan kita tak berlangsung lama, hanya karena angka-angka itu. Setelah itu, akupun masih bersamamu. Hingga saatnya, kisah tentang kita menjadi kisahmu dan kisahku.
Entah badai apa yang telah memisahkan kita, yang pasti kini yang tersisa tinggallah puing-puing hatiku yang telah retak. Entah gempa apa yang telah meretakkan dan menciptakan jurang pemisah di antara kita yang begitu jauh dan dalam hingga ku tak dapat berjumpa lagi denganmu. Entah pesawat apa yang telah membawamu terbang jauh tinggi hingga ku tak dapat menggapai tanganmu lagi.
Dalam kisahku kini, tak ada lagi kamu yang bersamaku. Kini yang tersisa hanyalah memori dan fantasi. Setiap saat, dirimu selalu menjadi peran utama yang selalu kulihat di bioskop fantasi tanpa ku jemu. Sementara kisahmu, entahlah! Ku tak tahu lagi bagaimana kamu sekarang dan dengan siapa kamu sekarang.